Penataan
sistem drainase sangat diperlukan dan perlu penanganan secara serius. Tatanan
drainase yang baik akan menghindarkan wilayah atau kawasan tersebut dari
berbagai permasalahan buruknya sistem drainase. Ada beberapa faktor yang harus diperhatikan
dalam perencanaan drainase, yaitu seperti peningkatan debit, reklamasi,
amblesan tanah, peningkatan jumlah penduduk, penyempitan dan pendangkalan
saluran, limbah sampah dan pasang surut.
Untuk
itu, diperlukan suatu saluran drainase yang baik agar dapat meminimalisir dan
mencegah berbagai bencana seperti banjir, longsor, dll.
Ada
beberapa macam saluran drainase, yaitu sebagai berikut.
- Saluran Tertutup
Saluran
tertutup ini sangat cocok untuk digunakan di daerah perkotaan terutama dengan
tingkat kepadatan penduduk yang tinggi, seperti Jakarta dan kota-kota besar
lainnya. Saluran ini berisi air kotor bahkan sampah rumah tangga juga ada di
dalamnya. Pertimbangan kenapa diperlukan saluran drainase tertutup karena
apabila saluran tersebut dibiarkan terbuka akan menimbulkan bau yang menyengat
yang dapat mengganggu kesehatan.
- Saluran Terbuka
Saluran
terbuka ini dapat menampung dan mengalirkan air hujan dari hulu ke hilir.
Semakin ke hilir, saluran terbuka berfungsi sebagai saluran campuran. Ukurannya
pun beragam, ada yang kecil, sedang bahkan besar tergantung dari volume dan
debit air pada wilayah tersebut. Di pinggiran kota saluran ini masih alami dan
tidak perlu diberi lining (lapisan pelindung). Saluran ini dibedakan menjadi :
- Saluran Alam (natural),
meliputi selokan kecil, kali, sungai kecil dan sungai besar sampai saluran
terbuka alamiah.
- Saluran Buatan
(artificial), seperti saluran pelayaran, irigasi, parit pembuangan, dll.
Menurut asalnya dibedakan menjadi :
- Saluran (canal)
Biasanya panjang dan merupakan selokan landai yang dibuat di tanah. - Talang (flume)
Merupakan selokan dari kayu, logam, beton/pasangan batu, biasanya disangga/terletak di atas permukaan tanah. - Got miring (chute)
Merupakan selokan yang curam. - Terjunan (drop)
Contohnya got miring dimana perubahan tinggi air terjadi dalam jangka pendek. - Gorong-gorong (culvert)
Merupakan saluran tertutup (pendek) yang mengalirkan air melewati jalan raya, jalan kereta api, atau timbunan lainnya. - Terowongan Air Terbuka (open-flow tunnel)
Merupakan selokan tertutup yang cukup panjang, dipakai untuk mengalirkan air menembus bukit/gundukan tanah.
Menampung
dan menyalurkan air dengan debit yang besar. Sifat aliranya terus menerus
dengan fluktuasi yang kecil. Saluran berbentuk trapesium dapat dignakan pada
daerah yang masih cukup tersedia lahan.
Segitiga
dan setengah lingkaran
Menampung
dan menyalurkan air dengan debit yang
kecil. Saluran berbentuk segitiga digunakan pada lahan yang cukup terbatas.
Sedangkan saluran berbentuk setengah lingkaran biasanya digunakan untuk saluran
rumah penduduk pada sisi jalan perumahan padat.